IZ*ONE HEART*IZ, album comeback pertama IZ*ONE di Korea dirilis bersamaan dengan MV-nya pada 2 April 2019 kemarin. Nah, setelah menulis review MV, sekarang giliran review untuk lagu-lagu dari album HEART*IZ ini. Dan meski Violeta tampil cukup baik di awal, sekarang hype-nya kalah telak dari Kill This Love.
Entah apa aku akan mereview Kill This Love juga atau tidak, mengingat Senorita sendiri belum rampung. Dan sekarang ini aku sendiri malah lebih sering mendengar rilisan terbaru BOL4. Belum lagi urusan Sakamichi terutama Nogi yang banyak materi sekarang ini. Well, itu urusan nanti ya, sekarang nikmati saja dulu review dari IZ*ONE HEART*IZ.
Tracklist
Haebaragi
Haebaragi bisa dibilang opening yang mirip-mirip Beautiful Color di COLOR*IZ kemarin. Bubblegum yang easy listening, tidak ada bagian yang benar-benar spesial sih. Kecuali rap yang beda sendiri. Haebaragi juga tidak dibawakan di comeback showcase, jadi aku tidak bisa bilang lebih banyak tentang lagu ini.
Tapi kalau mengingat Beautiful Color sebelumnya juga tidak dibawakan di showcase, belakangan malah lagunya jadi favoritku. Mungkin tipikal lagu yang grow on you.
Violeta
Berbeda dengan Haebaragi, Violeta sebagai title track bisa kubilang lagu yang lebih dewasa. Step up dari La Vie en Rose, layaklah Violeta sebagai lagu comeback. Penggunaan synth disini rasanya sedikit over, tapi okelah, masih bisa diterima karena memang tren-nya seperti itu.
Rap Minguri jadi kejutan paling menyenangkan dari lagu ini, dia kebagian part yang jauh lebih banyak dari La Vie en Rose. Selain Minguri, Joyul, Eunbi, dan Chaewon masih jadi line yang paling berkesan. Oh, Yena juga menurutku lumayan mengejutkan disini, dia mendapat line yang oke.
Highlight
Sedikit lebih slow dari dua lagu sebelumnya, meski nuansa trance masih tetap ada di lagu ini. Alternatif yang lumayan untuk mereka yang suka lagu seperti ini. Lagu ini bisa dibilang yang paling berbeda dengan lagu lain di album ini, dan juga dari semua rilisan IZ*ONE sebelumnya.
Yang disayangkan disini hanya tidak ada MV ataupun live, padahal bisa jadi tolak ukur bagaimana kalau IZ*ONE tampil dengan lagu seperti ini yang berbeda dengan image grup.
Really Like You
Untuk satu alasan lagu ini jadi satu dari dua lagu coupling yang dibawakan di IZ*ONE Comeback Show saat rilisnya single ini selain Violeta. Dan harus diakui, meski tanpa permainan gitar akustik Minguri dan Hyewon, akustik selalu punya tempat khusus untuk di-review.
Really Like You jadi salah satu lagu favoritku dengan cepat. Yah, idol dan akustik, plus lagu ini malah nyaris acapella. You just can’t miss this one. Oh satu lagi, Minguri dan Hiichan ikut andil menulis lagu ini.
Airplane
Setelah akustikan, kembali ke realita. Airplane menurutku dekat juga dengan tipikal lagu TWICE, terutama aku merasa sebelas duabelas dengan Likey. Well, oke, hampir semua lagu K-Pop sekarang punya nuansa yang sama dengan lagu ini, jadi aku tidak bisa bilang spesial.
Bagaimana mereka mengeja A-I-R-P-L-A-N-E juga segmented sih, hanya sedikit yang akan suka dengan lagu seperti ini.
Haneul wiro (Up)
Well, bisa dibilang lagu ini adalah jembatan dari Really Like You dengan lagu-lagu lain di album IZ*ONE HEART*IZ ini, karena ada di tengah-tengah antara nuansa akustik dengan house. Bagian yang menarik untukku adalah saat Yena-Chaewon-Yuri berurutan di vocal range yang lebih tinggi dari biasanya.
Overall, lagu ini ada di sisi yang lebih mudah untuk dicerna. Terutama untuk yang suka dengan genre seperti ini. Kalau aku sendiri, tidak banyak yang bisa kukatakan selain oke saja. Not exactly my cup of tea but a nice simple melody overall.
Neko ni Naritai
Ini juga lagu yang hanya translation dari rilisan sebelumnya dari album Suki to Iwasetai. Jadi ya…. reviewnya hanya sekedar menulis ulang saja. Bagian Joyul dan Minguri tetap jadi perhatian, bagus sampai first verse, selanjutnya downhill.
Kadang memang lagu yang sama dan hanya berbeda bahasanya bisa memberi impresi berbeda, tapi untuk lagu ini, kasusnya tidak begitu.
Gokigen Sayonara
Setelah Neko ni Naritai, kali ini giliran Gokigen Sayonara yang di-translate. Dan jujur saja, ini malah terdengar lebih aneh dari Neko ni Naritai yang masih masuk dari bahasanya. Kupingku seperti mendengar versi Koreanya tapi otakku menerima versi Jepangnya.
Conclusion
Setelah COLOR*IZ dan Suki to Iwasetai, IZ*ONE HEART*IZ bisa dibilang comeback yang lumayan. Yah, tentu mereka masih tidak bisa menampilkan signature sound, tapi wajar saja sih. Grup jebolan audisi seperti ini biasanya hanya mengejar tren saja, beda dengan grup biasa.
Anyway, HEART*IZ mungkin hanya akan terbantu lewat promosi off-air dalam artian dari lagunya, saat artikel ini naik saja tren-nya sudah jadi milik BLACKPINK lagi, kemunculan mereka di variety saja yang bisa membantu promosi HEART*IZ mulai sekarang.
Dan seperti kubilang saat review MV Violeta, mereka sudah punya banyak amunisi yang disimpan untuk itu. Jadi masih bisa terbantu sih. Kembali ke albumnya, di minggu pertama, terjual 131K copy, mengalahkan rekor TWICETAGRAM di Hanteo chart.
Materi album HEART*IZ cukup solid, tapi jelas tidak bisa dibilang rilisan terbaik beberapa waktu belakangan ini. Persaingan sedang ketat dan aku memprediksi akan sulit bagi IZ*ONE untuk mempertahankan tempo. Bagaimana dengan kalian?
All images and videos used is credited to it’s respective owners
Entah apa aku akan mereview Kill This Love juga atau tidak, mengingat Senorita sendiri belum rampung. Dan sekarang ini aku sendiri malah lebih sering mendengar rilisan terbaru BOL4. Belum lagi urusan Sakamichi terutama Nogi yang banyak materi sekarang ini. Well, itu urusan nanti ya, sekarang nikmati saja dulu review dari IZ*ONE HEART*IZ.
Tracklist
Haebaragi
Haebaragi bisa dibilang opening yang mirip-mirip Beautiful Color di COLOR*IZ kemarin. Bubblegum yang easy listening, tidak ada bagian yang benar-benar spesial sih. Kecuali rap yang beda sendiri. Haebaragi juga tidak dibawakan di comeback showcase, jadi aku tidak bisa bilang lebih banyak tentang lagu ini.
Tapi kalau mengingat Beautiful Color sebelumnya juga tidak dibawakan di showcase, belakangan malah lagunya jadi favoritku. Mungkin tipikal lagu yang grow on you.
Violeta
Berbeda dengan Haebaragi, Violeta sebagai title track bisa kubilang lagu yang lebih dewasa. Step up dari La Vie en Rose, layaklah Violeta sebagai lagu comeback. Penggunaan synth disini rasanya sedikit over, tapi okelah, masih bisa diterima karena memang tren-nya seperti itu.
Rap Minguri jadi kejutan paling menyenangkan dari lagu ini, dia kebagian part yang jauh lebih banyak dari La Vie en Rose. Selain Minguri, Joyul, Eunbi, dan Chaewon masih jadi line yang paling berkesan. Oh, Yena juga menurutku lumayan mengejutkan disini, dia mendapat line yang oke.
Highlight
Sedikit lebih slow dari dua lagu sebelumnya, meski nuansa trance masih tetap ada di lagu ini. Alternatif yang lumayan untuk mereka yang suka lagu seperti ini. Lagu ini bisa dibilang yang paling berbeda dengan lagu lain di album ini, dan juga dari semua rilisan IZ*ONE sebelumnya.
Yang disayangkan disini hanya tidak ada MV ataupun live, padahal bisa jadi tolak ukur bagaimana kalau IZ*ONE tampil dengan lagu seperti ini yang berbeda dengan image grup.
Really Like You
Untuk satu alasan lagu ini jadi satu dari dua lagu coupling yang dibawakan di IZ*ONE Comeback Show saat rilisnya single ini selain Violeta. Dan harus diakui, meski tanpa permainan gitar akustik Minguri dan Hyewon, akustik selalu punya tempat khusus untuk di-review.
Really Like You jadi salah satu lagu favoritku dengan cepat. Yah, idol dan akustik, plus lagu ini malah nyaris acapella. You just can’t miss this one. Oh satu lagi, Minguri dan Hiichan ikut andil menulis lagu ini.
Airplane
Setelah akustikan, kembali ke realita. Airplane menurutku dekat juga dengan tipikal lagu TWICE, terutama aku merasa sebelas duabelas dengan Likey. Well, oke, hampir semua lagu K-Pop sekarang punya nuansa yang sama dengan lagu ini, jadi aku tidak bisa bilang spesial.
Bagaimana mereka mengeja A-I-R-P-L-A-N-E juga segmented sih, hanya sedikit yang akan suka dengan lagu seperti ini.
Haneul wiro (Up)
Well, bisa dibilang lagu ini adalah jembatan dari Really Like You dengan lagu-lagu lain di album IZ*ONE HEART*IZ ini, karena ada di tengah-tengah antara nuansa akustik dengan house. Bagian yang menarik untukku adalah saat Yena-Chaewon-Yuri berurutan di vocal range yang lebih tinggi dari biasanya.
Overall, lagu ini ada di sisi yang lebih mudah untuk dicerna. Terutama untuk yang suka dengan genre seperti ini. Kalau aku sendiri, tidak banyak yang bisa kukatakan selain oke saja. Not exactly my cup of tea but a nice simple melody overall.
Neko ni Naritai
Ini juga lagu yang hanya translation dari rilisan sebelumnya dari album Suki to Iwasetai. Jadi ya…. reviewnya hanya sekedar menulis ulang saja. Bagian Joyul dan Minguri tetap jadi perhatian, bagus sampai first verse, selanjutnya downhill.
Kadang memang lagu yang sama dan hanya berbeda bahasanya bisa memberi impresi berbeda, tapi untuk lagu ini, kasusnya tidak begitu.
Gokigen Sayonara
Setelah Neko ni Naritai, kali ini giliran Gokigen Sayonara yang di-translate. Dan jujur saja, ini malah terdengar lebih aneh dari Neko ni Naritai yang masih masuk dari bahasanya. Kupingku seperti mendengar versi Koreanya tapi otakku menerima versi Jepangnya.
Conclusion
Setelah COLOR*IZ dan Suki to Iwasetai, IZ*ONE HEART*IZ bisa dibilang comeback yang lumayan. Yah, tentu mereka masih tidak bisa menampilkan signature sound, tapi wajar saja sih. Grup jebolan audisi seperti ini biasanya hanya mengejar tren saja, beda dengan grup biasa.
Anyway, HEART*IZ mungkin hanya akan terbantu lewat promosi off-air dalam artian dari lagunya, saat artikel ini naik saja tren-nya sudah jadi milik BLACKPINK lagi, kemunculan mereka di variety saja yang bisa membantu promosi HEART*IZ mulai sekarang.
Dan seperti kubilang saat review MV Violeta, mereka sudah punya banyak amunisi yang disimpan untuk itu. Jadi masih bisa terbantu sih. Kembali ke albumnya, di minggu pertama, terjual 131K copy, mengalahkan rekor TWICETAGRAM di Hanteo chart.
Materi album HEART*IZ cukup solid, tapi jelas tidak bisa dibilang rilisan terbaik beberapa waktu belakangan ini. Persaingan sedang ketat dan aku memprediksi akan sulit bagi IZ*ONE untuk mempertahankan tempo. Bagaimana dengan kalian?
All images and videos used is credited to it’s respective owners
0 Response to "Review IZONE Album HEART*IZ Indonesia Total Penjualan Rekor !"
Posting Komentar